Sunday, April 16, 2006

Friendship Value

Seberapa besarakah anda menghargai sebuah persahabatan?

Mungkin pertanyaan itu jarang tersangkut dipikran anda. Mungkin pertanyaan yang bertolak belakang lebih sering mampir di otak kita. Seberapa besarkah sahabat saya menghargai persahabatan kami?

Well, lets talk about both of it.

Friends come and go all the time. Saya sendiri demikian. Dari sekolah dasar sampai sekarang teman-teman saya datang dan pergi. Sejak SMP saya mulai mengikatkan diri pada sebuah sistem bernama persahabatan. Beberapa masih berlanjut sampai sekarang. Lengkap dengan manis dan pahitnya. Begitu juga SMU. Beberapa masih bertahan.

Lalu apa yang terjadi dengan sahabat-sahabat yang lain? 40 orang dalam kelas saya dahulu? Lebih dari 1000 orang dari teman sekolah saya dulu? Saya tidak mau bertanggung jawab. Mungkin memang gayung tidak bersambut dan pertemanan pun mampet di tengah jalan.

Intersections of friends. Topik ini sudah mulai berdengung-dengung di otak saya akhir-akhir ini. Apakah yang membuat saya memutuskan untuk berpisah dengan orang yang pernah saya anggap sahabat?

Secara logis, alasan yang paling mungkin adalah rasa bosan. Saya mengakui kalau saya adalah orang yang sangat cepat ilfil. Zap! Tiba-tiba saya males bertemu dengan dia.

Alasan kedua kemungkinan besar adalah perbedaan nilai. Seberapa besarpun toleransi saya terhadap perbedaan, saya merasa harus ada nilai-nilai dasar yang memang kami setujui bersama. Walaupun turunan dari nilai itu bisa berbeda, tetap saja nilai dasar tersebut yang tetap bisa menyatukan hati.

Urutan selanjutnya adalah saling menghargai. Apakah saya cukup menghagai pilihannya? Apakah pilihan saya juga dihargai oleh dia?

Dari sikap saling menghargai tentu saja muncul sikap saling peduli. Peduli akan kesulitan dan juga kebahagiaan yang dialami sahabat saya, dan juga sebaliknya.

Selanjutnya ada kepekaan. Hal ini menurut saya cukup krusial. Saya pribadi bukanlah orang yang dengan gampangnya mengutarakan perasaan saya. Apalagi yang menyangkut sahabat saya sendiri. Kepekaan itu menurut saya seperti telepati. Seperti saya-tahu-apa-yang-ada-dipikiranmu. Kemungkinan terjadinya ada dua. Secara alami atau dengan usaha masing-masing orang.

Apakah kepekaan saja cukup? Tentu saja tidak. Kepekaan harus di-tindak-lanjut-i. Dengan apa? Reaksi. Mungkin sebatas saran. Mungkin perbuatan.

Lalu ada sikap tahu diri. Yang satu ini terlalu emosional untuk saya bicarakan sekarang.

Setelah itu ada take and give. Ini menurut saya harus sepadan walaupun kadang tidak setara. Mungkin tidak semua sahabat kita merupakan orang kaya raya. Atau mungkin sebaliknya. Disaat dia memberikan fasilitas, mungkin saya dapat memberi waktu saya untuknya. Memberikan apa yang kita punya dan menerima apa yang kita butuhkan. Cukup gampang kan?

Setelahnya ada usaha. Seberapa ‘klik’ nya pun, tanpa usaha persahabatan akan buntu.

Dan menurut saya yang terakhir adalah, seberapa besar harga persahabatan itu menurut anda, dan bagaimana anda menilai sebuah persahabatan. How important? How do you value your friendship?

Tapi seiring dengan bertambahnya umur yang diromantisasi dengan nama kedewasaan, cenderung persahabatan itu sendiri di-embel-embel-i banyak hal. Keuntungan apa yang bisa saya dapat dari sahabat saya? Buat apa saya melakukannya kalau dia tidak pernah melakukan hal tersebut kepada saya? Apakah bersahabat dengan dia cukup menyenangkan? Saat dia senang saya akan ikut, tapi haruskah saya ikut saat dia sedih?

Dan keadaan ini makin parah ketika kita berhenti untuk saling merayakan pilihan sahabat kita, tapi mulai untuk menilainya. Sehingga pasti ada saja yang salah di mata kita.

Saya sendiri sangat menghargai persahabatan saya. Persahabatan saya sangat penting dalam hidup saya. Namun bagaimana dengan sahabat saya? Apakah dia menganggap persahabatannya dengan saya cukup berharga? Apakah persahabatannya dengan saya merupakan hal yang penting juga dalam hidupnya? Karena it always takes two to tango.

Mungkin ini pertanyaan saya yang tidak dapat saya jawab sendiri.

Saya merasa seperti bertepuk sebelah tangan…

Ah, jangan-jangan saya hanya over expecting…

(To all my friends, I love u all)

posted only by (FNS)

|
Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com