Wednesday, December 08, 2004

The Slightest Possibility

Dahulu orang terpintar di bumi ini pernah mengira kalau bumi ini datar seperti meja. Namun sekarang (dan masih sekarang) kita tahu bumi ini berbentuk bola

Dahulu orang terpintar di bumi ini pernah mengatakan kalau matahari berputar mengelilingi bumi. Ternyata sekarang (dan masih sekarang) kita tahu kalau ternyata bumi yang berputar mengelilingi matahari.

Dahulu ada tetapan baku mana timur mana barat. Sekarang (dan masih sekarang) kita sudah tahu bila kita terus menerus ke timur maka kita akan sampai ke barat juga.

Dahulu manusia terpintar di dunia menklasifikasikan dunia makhluk hidup hanya dalam dua kingdom. Hewan dan tumbuhan. Namun sekarang (dan masih sekarang) manusia terpintar di dunia sudah bisa mengklasifikasikan makhluk hidup lebih dari dua kingdom (karena saya bukan orang terpintar di dunia maka saya tidak tahu berapa tepatnya).

Dahulu orang menganggap perbudakan adalah hal yang wajar. Namun sekarang (dan masih sekarang) perbudakan dianggap melanggar hak asasi manusia.

Dahulu orang menganggap perempuan hanya bisa mengurus rumah tanga dan anak serta tugas-tugas domestik lainnya. Namun sekarang (dan masih sekarang) perempuan yang bekerja serta berkarier sudah dianggap lumrah.

Dahulu manusia percaya jika ada orang yang sakit, hal itu disebabkan oleh roh-roh jahat yang merasuki tubuhnya. Namun sekarang (dan masih sekarang) kita sudah tahu bahwa penyakit disebabkan oleh virus, bakteri, mutasi gen atau penyebab lain selain si roh jahat.

Dahulu orang mengetahui buah mengkudu hanya buah yang baunya gak ketulungan. Sekarang (dan masih sekarang) orang tahu kalau mengkudu berkhasiat (namun tetap bau).

Dahulu orang menganggap barter adalah cara paling efektif untuk berdagang. Namun sekarang (dan masih sekarang) kita sudah mengenal alat penukar yang diebut uang bahkan si uang sendiri konsepnya sudah berkembang sangat berkembang sekarang.

Dahulu kaum beragama menganggap Joan of Arc sebagai penyihir, pengancam gereja, dan sebutan lain. Sekarang (dan masih sekarang) beliau malah diangkat menjadi santa.

Lantas mengapa kita bisa berpikir, kalau keyakinan yang kita pegang sekarang itu mutlak? Menganggapnya benar. Lantas mengambil sikap fanatisme terhadapnya. Menutup kemungkinan akan perubahan. Mengecam perubahan dan mengecam orang yang menawarkan argumentasi baru. Menutup kemungkinan revisi. Hitam dan putih. Tidak bisa ditawar.

Kenapa jarang terbersit di pikiran kita kemungkinan terkecil, the slightest possibility, kalau apa yang kita yakini sekarang bisa jadi salah? Mungkin salah terlalu absurd. Bisa jadi ter-revisi, bisa jadi berubah sedikit atau bahkan bertolak belakang sama sekali?

Siapa tahu di masa depan orang akan berkata dengan santainya, “Maklumlah…orang jaman dulu…ilmu nya belum berkembang, masih baru tahap pasca modern, masih baru ini, masih itu, masih begini, masih begitu…”. Sama seperti kita sering berpikir demikian terhadap orang dulu.

Aaahhh… andaikan saya bisa berpikir eksponensial…..




|
Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com