Monday, August 22, 2005

Kiss Glimpse

Membosankan. Itulah yang terjadi pada diri saya dalam beberapa minggu belakangan ini. Semua project sudah selesai, kuliah selesai, and bham! Nothing to do! Bangun pagi, ngopi, tidur lagi, makan, tidur lagi, makan lagi, nonton DVD, tidur lagi dan tidur lagi…

Oh gosh…

Since I have no life, saya dan sahabat saya memutuskan untuk ke kota kembang membeli DVD dengan harga 4000 rupiah (that’s why I love Indonesia!).

Salah satu film yang kami tonton tadi adalah Dirty Dancing. Setting-nya tahun 80-an atau 90-an awal, saya juga kurang tahu. Kami tertawa-tawa menontonnya. Ada pasangan yang (menurut kami) sangat lucu. Ciuman saja susahnya bukan main! Lantas sewaktu mereka ciuman, kami berharap ciumannya akan dashyat atau setidaknya dengan lenguhan-lenguhan atau apalah… tapi tidak teman! Lembut, dan tidak bisa dikatakan ciuman. Menurut kami itu hanya kecupan2 biasa. They didn’t even use their tongue!

What’s so big deal about a kiss, I wonder. I mean, its just your-lips-on-my-lips, your-tongue-in-my-mouth, my-tongue-in-your-mouth, bertukar ludah, sama-sama senang, sudah!

Kadang-kadang saya gemesnya setengah mati melihat orang yang (sudah jelas-jelas pengen) tapi sok gak mau dicium. Come on! Dont lying yourself! I’m not asking you to my bed or else… a kiss wouldn’t harm anyone, right? Anggap saja itu seperti jabat tangan. Sudah! Belum lagi kalau kita harus membujuk-bujuk, memohon dengan sedikit memaksa, mengemis (aduhhhh). Dan dia tetap melakukan aksi malu-malu minta ditampar. ARRRGGGGHHHH!!!

Bahkan seorang sahabat saya bercerita, kalau dia pernah setengah mati cinta dengan seseorang semata-mata hanya karena dia “such a good kisser”. Harharhar. If a kiss could make me fall in love, I will be a guy with plenty of love! And maybe it’ll make me less cynical ;p

Jatuh cinta hanya karena ciuman? Terdengar utopis. Apa yang terjadi dengan connection? Talk each other, share each other? Smart? Baik hati? Treat you well? Bahkan menurut saya lebih masuk akal cinta-karena-kekayaan daripada cinta-karena-ciuman.

Dan saya pernah dituduh menggunakan ciuman sebagai senjata untuk membuat orang kangen pada saya. Aduhhh….
First, come on! You want it too!
Second, I don’t need a kiss to make people missed me ;p
Third, what? Do you miss me? Hahaha.

Sampai sahabat saya pernah berkata, “Kalau mau cium, ga usah pake pamit. Tarik aja langsung mukanya.”. Well, good idea! Hehehe…but I never have courage to do that. Since I’m a gentle and polite man (GUBRAK!).

I never think a kiss will be such a big deal.

But how if someone that you kissed made you lost your breath, made you lost your appetite, think about it all the time, cant think about anything else, and made you want it more, made you miss that person…

That’s dear, what I called the real problem T_T

|
Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com